7 Mitos Mengenai Gula Yang Tidak Seharusnya Kita Percayai

7 Mitos Mengenai Gula Yang Seharusnya Tidak Kita Percayai - Banyak sekali informasi yang salah yang telah beredar saat ini mengenai konsumsi gula dan Bagaimana Gula bisa mempengaruhi kesehatan sobat. Berikut ini adalah beberapa mitos umum yang penting untuk kita hilangkan dan kita luruskan biar tidak miskomunikasi.

http://kangocid.blogspot.com/2016/09/7-mitos-mengenai-gula-yang-tidak-benar.html

7 Mitos dan Fakta Mengenai Konsumsi Gula

1. Gula Dapat Mengakibatkan Heperaktif

Mitos umum yang satu ini telah di hilangkan/ dipatahkan dalam komunitas ilmiah dengan penelitian yang luas. Dalam sebuah penelitian dimana para orang tua diminta kerjasama untuk merekam perilaku anak mereka setelah mereka diberi gula oleh para peneliti dengan kajian perilaku "bermasalah atau hiperaktif". Pada kenyataannya, anak-anak tidak menunjukkan sifat hiperaktifnya.

Mitos ini nampaknya beredar di kalangan masyarakat karena gula sering dikonsumsi dalam acara pesta, syukuran dll, yang mana masih ada banyak rangsangan lain terkait selain "makanan" seperti visual dan pendengaran yang dapat memiliki hubungan yang mempengaruhi suasana hati seseorang.

2. Gula adalah penyebab utama penyakit diabetes.

Gula adalah bukan merupakan penyebab utama bagi seseorang yang menderita diabetes, tetapi hasil gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang buru dan faktor genetika juga ikut mempengaruhi seseorang terkena penyakit diabetes. Dengan menyumbangkan kalori yang tidak sehat dari sumber makanan pasti akan memberikan kontribusi untuk penyakit ini, namun makan gula saja tidak akan membuat anda otomatis menjadi calon diabetes.

3. Gula merah memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan  gula putih.

Sobat mungkin pernah mendengar ungkapan orang asing “the whiter the bread the sooner you will be dead,” dan kemudian merembet pada beras juga (beras yang merah lebih bernutrisi dibanding beras yang putih) Namun aturan ini tidak berlaku untuk gula, karena gula telah cukup memiliki molase yang terkandung di dalamnya. Namun juga harap dicatat bahwa bedanya gula alami yang biasanya berwarna lebih coklat memiliki nutrisi yang berbeda.

http://kangocid.blogspot.com/2016/09/7-mitos-mengenai-gula-yang-tidak-benar.html

4. Gula alami lebih baik untuk anda.

Telah lazim saat ini kita menjumpai di televisi atau bahkan di sekitar kita bermunculan produk-produk "gula alternatif" di rak-rak supermarket. Gula kelapa, nektar agave, yang di kiklankan sebagai versi sehatnya. Klaim ini adalah palsu, karena akan selalu dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang sama. Gula alami memiliki beberapa mineral yang ditambahkan, tapi jumlahnya minim.

5. Ada label "sugar-free" berarti produk itu sehat untuk anda.

Jika yang dimaksudkan dalam "sugar-free" adalah sans sugar maka itu tentu sehat untuk sobat, namun sayangnya hal ini terkadang bukan maksud sebenarnya dari "sugar-free" pada label makanan. Label tertentu ini sering berarti bahwa tidak ada gula berarti adalah menggantinya dengan pemanis buatan yang sudah tentu akan lebih berbahaya lagi untuk sobat. sehingga sangat disarankan bahwa sobat sekalian untuk mengecek kembali komposisi produk yang melabelkan "sugar-free".

6. Bauah yang manis tidak baikuntuk kesehatan karena mengandung terlalu banyak gula.

Buah mengantung tingkat gula alami yang tinggi yang bernama fruktosa. Tidak seperti beberapa cookie atau sepotong kue, dan buah juga memiliki nutrisi penting lainnya seperti serat larut yang membantu meminimalkan kolesterol dan memiliki anti-inflamasi, vitamin, dan antioksidan yang membantu mencegah penyakit. Serat tidak larut dalam buah membantu memantau penyerapan gula ke dalam aliran darah dan membantu anda kenyang lebih lama.

7. Tidak ada tambahan gula dalam pembuatan produk berarti anda benar-benar terhindar dari gula.

Hanya karena item makanan mengaku tidak ditambahkan gula dalam bahan, bukan berarti sama sekali tidak ada kandungan gulanya. Perlu dipahami bahwa gula dapat hadir dalam banyak penyamaran yang berbeda-beda dan sangat penting untuk sobat sekalian mengetahuinya. Mungkin gula hadir dalam nama-nama sirup dektrosa, jagung tinggi fruktosa, sirup malt, fruktosa, dan konsentrat jus buah. atau nama-nama lainny yang ber-endingkan "ose/osa" dapat diartikan bahwa itu adalah gula juga.

Nah, sobat sekalian itulah tadi sedikit pembahasan kita kali ini mengenai mitos yang beredar dikalangan masyarakat mengenai gula dan pengaruhnya pada tubuh. Intinya kita akan lebih baik jika mengurangi gula semimim mungkin, dan jauhi pemanis buatan. Semoga rtikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jika sobat merasa artikel ini bermanfaar silakan Share artikel ini lewat tombol share dibawah ya...

1 Response to "7 Mitos Mengenai Gula Yang Tidak Seharusnya Kita Percayai"

  1. ituDomino - Agen Sakong Online | Bandar66 | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia

    Agen Judi Online Terpercaya dan Terbaik di Indonesia
    Menyediakan berbagai macam permainan Judi Kartu Online Terlengkap
    1 ID untuk 9 Permainan yang disediakan oleh Situs ituDomino

    • AduQ
    • Poker
    • BandarQ
    • Domino99
    • Bandar 66
    • Capsa Susun
    • Bandar Poker
    • Bandar Sakong
    • Perang Baccarat

    • Bonus Cashback 0.3% (dibagikan 2x setiap Minggunya)
    • Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
    • Customer Service 24 Jam Nonstop
    • Support Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Permata Bank)

    • Pusat Bantuan ituDomino
    • Pusat Bantuan ituDomino
    • Deposit Via Pulsa, OVO & Gopay

    LINE : ituDomino
    WECHAT : CS_ituDomino
    TELEGRAM : @ituDomino
    WHATSAPP : +855.8933.9786

    BalasHapus

Silakan berkomentar yang sopan
Dilarang komentar spam
Dilarang naruh link aktif
Komen yang relevan ya sob!